Jom kita bergelak sebentar atau senyum sejenak.
i) Pilih bulan kelahiran anda:
Januari - Aku cinta
Februari - Aku gigit
Mac - Aku belasah
April - Aku peluk
Mei - Aku terhantuk
Jun - Aku terkentut depan
Julai - Aku menari dengan
Ogos - Aku pergi dating dengan
September - Aku lambai dekat
Oktober - Aku muntah depan
November - Aku jerit dekat
Disember - Aku terlanggar
ii) Pilih nombor hari jadi anda:
1 - Mak aku
2 - Komputer aku
3 - Liverpool
4 - Garfield
5 - Musuh dalam selimut aku
6 - Gangster
7 - Handphone aku
8 - Gerrard
9 - Driver Bas
10 - Semut
11- Kawan baik aku
12 - Polis
13 - Taik kucing
14 - Patung barbie
15 - Lee Chong Wei
16 - Mak Mertua aku
17 - Mak tiri aku
18 - Girlfriend aku/ Boyfriend aku
19 - Makcik kantin
20 - Sharifah Amani
21 - Upin dan Ipin
22 - Siti Nurhaliza
23 - Spongebob
24 - Cristiano Ronaldo
25 - Bapuk/Maknyah
26 - Kawan aku
27 - Raja Lawak/Akademi Fantasia
28 - Jiran aku
29 - Orang gila
30 - Taylor swift
31 - Awek cun/ Jejaka tampan
iii) Pilih warna baju yang anda pakai skarang:
Putih - Sebab aku perasan cantik/hensem
Hitam - Sebab aku gila
Pink - Sebab aku suka single
Merah - Sebab mak aku suruh
Biru - Sebab aku tak tahan
Hijau - Sebab aku baik hati
Ungu - Sebab aku cemburu
Kelabu - Sebab bomoh suruh
Kuning - Sebab suka hati aku la
Oren - Sebab aku baru putus cinta
Coklat - Sebab aku tak tentu arah
Lain-lain - Sebab aku fikir aku hebat
KONGSI JAWAPAN ANDA~ jujur
slamt mencuba ~
I And You
Nothing About Me!! hehehe
Sunday, 4 December 2011
ADIKKU
Siang itu pulang sekolah aku makan disamping mamaku, beliaulah yang telah melahirkan dan mengurusku dari kecil dengan penuh kasih sayang. Aku memiliki satu adik perempuan yang masih berumur kuranglebih dua tahun. Aku sendiri masih berumur 7 tahun.
Sudah tiga hari ini mamaku terbaring sakit panas tinggi, sementara papaku ada dikota lain sedang mengurus sesuatu. Karena mama sakit kami menginap dirumah nenek.
Wajah mamaku pucat dan lesu tangannya membelai rambutku.
“Sayang, jika mama nanti sudah tidak ada, jangan nakal ya, jaga adikmu ya.., jangan nakal dengan ibu tirimu” kata mamaku yang aku tidak mengerti maksudnya apa.
Hanya menunduk dan terus melanjukan makanku.
Waktu itu aku ingat mama memakai baju hangat berwarna hijau.
Tanpa ada firasat apa-apa, seperti biasa main dengan sepupu dan adikku tidak jauh dari mamaku. Keluarga ku yang lain bergantian mengurus mamaku
Sorenya papaku pulang, aku gembira sekali sudah hampir dua minggu tidak bertemu papaku. Suasana terasa hangat kami terus bercengkrama disamping pembaringan mama, adikku juga ada disana.
Tiada disangka ini adalah sore dan malam terakhir aku bersama mamaku, setelah kedatangan papa, kondisi mama membaik sebentar, namun sekitar jam 11 malam kondisi mama kristis, semua keluarga telah berkumpul, Aku dan adikku sempat diminta mama agar mendekat ke ranjang ditempat mama terbaring, cuma aku saja yang ada disana. Adikku dipisahkan kekamar sebelah tidur.
Ini lah detik detik terakhir aku melihat mamaku, Didepanku, papa, nenek paman dan keluargaku yang lain mama berpulang kerahmatulah.
Mamaku telah pergi, mamaku telah tiada. Innalilahi wa innailaii rajiun.
Allah telah menjemput mamaku disaat aku dan adikku masih kecil.
Kami semua sayang pada mama, mungkin Allah lebih sayang pada mama, Allah tidak ingin mama lama dalam penderitaan sakitnya.
Kini kehidupanku adikku berubah, hidup tanpa orang yang kami sayangi. Jika adiku bertanya tentang mama, kami menghiburnya “mama sedang bobo.. jauuuh sekali nanti juga pulang”
Lama kelamaan adikku mengerti kalau mamanya tak mungkin kembali.
Aku mulai hidup pindah pindah dari satu kota kekota lain, ikut keluarga mamku. Membuatku lebih tegar menghadapi hidup. Aku juga pernah tinggal bersama papa dan mama tiriku, disini aku baru menyadari pesan mamaku siang hari sebelum beliau meninggal. Aku harus jadi anak yang baik dan menjaga adikku satu satunya.
Mama tiriku sangat baik, Allah mengganti mamaku dengan mama yang mengajarkan banyak hal, membaca alquran sehingga sekarang membuatku hafal beberapa juz alquran, Sholat, memasak, mencuci, mengurus rumah, beternak dan bertani. Walaupun aku anak laki-laki tapi di kelas 5 SD aku sudah bisa diandalkan mama tiriku tentang masalah dapur dan rumah.
Pahit kehidupan kulalui, kadang aku harus bekerja sambil sekolah untuk membiaya hidupku. Pekerjaan ini aku bisa membantu sekolah adikku sampai tamat SMA,
Aku tumbuh remaja.
Tapi aku tidak bisa seperti remaja lain yang menghabiskan masa remajanya dengan indah.
Kehidupan keras menempaku, aku pernah tinggal didaerah terminal antarkota, tinggal didaerah pasar. Segala bentuk pergaulan kulalui, tak jarang aku harus berkelahi meghadapi anak anak lain yang akhirnya menjadi sahabat-sahabatku.
Semenjak meninggal ibuku karakterku terbentuk keras, perkelahian dan amarah menjadi kebiasaanku tak jarang papa dan nenek ku harus berurusan dengan orangtua temanku dan dokter, karena korban pukulan, ada beberapa orang yang harus dijahit pelipis dan dagunya. Namun tak jarangpula aku pulang dengan wajah biru dan lebam.
Mama.., Maafkan aku aku tidah bisa menjadi anakmu yang baik. Kehidupan ini begitu keras.
Tahun terus berlalu, keadaan telah merubahku, semakin keras hidup ini. Semakin tegar aku hadapi. Kini kujalani hiduku dengan Islami, mendekatkan diri kepada Allah, kuteruskan hafalan Qur’anku, membuat hidupkan ku lebih tenang.
Aku sadar Allah lah yang telah merencanakan kehidupan untukku, dibalik pahitnya hidupku Allah telah beri banyak kebaiikan untukku, segala keahlian dari mama tiriku, Disiplin, Jiwa persaudaraan di teman teman jalananku, dan nikmat yang lain yang tidak dapat ku hitung satu persatu.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS Arrahman : 13)
Namun disetiap moment indah kekeluargaan, seperti Idul fitri, semua orang kembali kekampung halaman untuk silaturahmi dengan mama atau keluarga mereka
Sementara aku hanya tertunduk menangis disini mengenang mamaku,
Dihari ibu ini suasana hatiku kembali kacau ingat mamaku sambil memegang salah satu photo mama ketika menggendongku, istirahatlah mama… doaku selalu untuk mama,
Kehidupanku masih panjang, dan akan kuperjuangkan. Aku kan selalu jaga Adikku untuk mama
Sudah tiga hari ini mamaku terbaring sakit panas tinggi, sementara papaku ada dikota lain sedang mengurus sesuatu. Karena mama sakit kami menginap dirumah nenek.
Wajah mamaku pucat dan lesu tangannya membelai rambutku.
“Sayang, jika mama nanti sudah tidak ada, jangan nakal ya, jaga adikmu ya.., jangan nakal dengan ibu tirimu” kata mamaku yang aku tidak mengerti maksudnya apa.
Hanya menunduk dan terus melanjukan makanku.
Waktu itu aku ingat mama memakai baju hangat berwarna hijau.
Tanpa ada firasat apa-apa, seperti biasa main dengan sepupu dan adikku tidak jauh dari mamaku. Keluarga ku yang lain bergantian mengurus mamaku
Sorenya papaku pulang, aku gembira sekali sudah hampir dua minggu tidak bertemu papaku. Suasana terasa hangat kami terus bercengkrama disamping pembaringan mama, adikku juga ada disana.
Tiada disangka ini adalah sore dan malam terakhir aku bersama mamaku, setelah kedatangan papa, kondisi mama membaik sebentar, namun sekitar jam 11 malam kondisi mama kristis, semua keluarga telah berkumpul, Aku dan adikku sempat diminta mama agar mendekat ke ranjang ditempat mama terbaring, cuma aku saja yang ada disana. Adikku dipisahkan kekamar sebelah tidur.
Ini lah detik detik terakhir aku melihat mamaku, Didepanku, papa, nenek paman dan keluargaku yang lain mama berpulang kerahmatulah.
Mamaku telah pergi, mamaku telah tiada. Innalilahi wa innailaii rajiun.
Allah telah menjemput mamaku disaat aku dan adikku masih kecil.
Kami semua sayang pada mama, mungkin Allah lebih sayang pada mama, Allah tidak ingin mama lama dalam penderitaan sakitnya.
Kini kehidupanku adikku berubah, hidup tanpa orang yang kami sayangi. Jika adiku bertanya tentang mama, kami menghiburnya “mama sedang bobo.. jauuuh sekali nanti juga pulang”
Lama kelamaan adikku mengerti kalau mamanya tak mungkin kembali.
Aku mulai hidup pindah pindah dari satu kota kekota lain, ikut keluarga mamku. Membuatku lebih tegar menghadapi hidup. Aku juga pernah tinggal bersama papa dan mama tiriku, disini aku baru menyadari pesan mamaku siang hari sebelum beliau meninggal. Aku harus jadi anak yang baik dan menjaga adikku satu satunya.
Mama tiriku sangat baik, Allah mengganti mamaku dengan mama yang mengajarkan banyak hal, membaca alquran sehingga sekarang membuatku hafal beberapa juz alquran, Sholat, memasak, mencuci, mengurus rumah, beternak dan bertani. Walaupun aku anak laki-laki tapi di kelas 5 SD aku sudah bisa diandalkan mama tiriku tentang masalah dapur dan rumah.
Pahit kehidupan kulalui, kadang aku harus bekerja sambil sekolah untuk membiaya hidupku. Pekerjaan ini aku bisa membantu sekolah adikku sampai tamat SMA,
Aku tumbuh remaja.
Tapi aku tidak bisa seperti remaja lain yang menghabiskan masa remajanya dengan indah.
Kehidupan keras menempaku, aku pernah tinggal didaerah terminal antarkota, tinggal didaerah pasar. Segala bentuk pergaulan kulalui, tak jarang aku harus berkelahi meghadapi anak anak lain yang akhirnya menjadi sahabat-sahabatku.
Semenjak meninggal ibuku karakterku terbentuk keras, perkelahian dan amarah menjadi kebiasaanku tak jarang papa dan nenek ku harus berurusan dengan orangtua temanku dan dokter, karena korban pukulan, ada beberapa orang yang harus dijahit pelipis dan dagunya. Namun tak jarangpula aku pulang dengan wajah biru dan lebam.
Mama.., Maafkan aku aku tidah bisa menjadi anakmu yang baik. Kehidupan ini begitu keras.
Tahun terus berlalu, keadaan telah merubahku, semakin keras hidup ini. Semakin tegar aku hadapi. Kini kujalani hiduku dengan Islami, mendekatkan diri kepada Allah, kuteruskan hafalan Qur’anku, membuat hidupkan ku lebih tenang.
Aku sadar Allah lah yang telah merencanakan kehidupan untukku, dibalik pahitnya hidupku Allah telah beri banyak kebaiikan untukku, segala keahlian dari mama tiriku, Disiplin, Jiwa persaudaraan di teman teman jalananku, dan nikmat yang lain yang tidak dapat ku hitung satu persatu.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS Arrahman : 13)
Namun disetiap moment indah kekeluargaan, seperti Idul fitri, semua orang kembali kekampung halaman untuk silaturahmi dengan mama atau keluarga mereka
Sementara aku hanya tertunduk menangis disini mengenang mamaku,
Dihari ibu ini suasana hatiku kembali kacau ingat mamaku sambil memegang salah satu photo mama ketika menggendongku, istirahatlah mama… doaku selalu untuk mama,
Kehidupanku masih panjang, dan akan kuperjuangkan. Aku kan selalu jaga Adikku untuk mama
Thursday, 1 December 2011
Maksud A Hingga Z
A : Adil pada dirimu
B : Beranikan dirimu
C : Cekalkan hatimu
D : Derma selalu
E : Elakkan pertelingkahan sesama kita
F : Fikir sebelum bertindak terburu2
G : Gembira selalu
H : hormat orang tua
I : Ingat akan tuhan
J : Jangan berdusta
K : Kasih akan daku
L : Lemah lembut amalan semua
M : Makan makanan seimbang
N : Nafsu jangan dituruti
O : Oh ! pamerkan kesempurnaan dirimu
P : Pentingkan kesihatanmu,pershbtn,persaudaraan dlm apa jua perhbgn
Q : Qualiti dalam kerjaya dan tugasmu
R : Rajin berusaha
S : Solat jangan ditinggalkan
T : Tanamkan sifat bekerjasama
U : Utamakan alam sekitar
V : Variasikan pengalamanmu
W : Wajibkan amalan membaca AQ
X : X-ray diri sendiri
Y : Yakin pada diri sendiri
Z : Zalim jangan sekali
B : Beranikan dirimu
C : Cekalkan hatimu
D : Derma selalu
E : Elakkan pertelingkahan sesama kita
F : Fikir sebelum bertindak terburu2
G : Gembira selalu
H : hormat orang tua
I : Ingat akan tuhan
J : Jangan berdusta
K : Kasih akan daku
L : Lemah lembut amalan semua
M : Makan makanan seimbang
N : Nafsu jangan dituruti
O : Oh ! pamerkan kesempurnaan dirimu
P : Pentingkan kesihatanmu,pershbtn,persaudaraan dlm apa jua perhbgn
Q : Qualiti dalam kerjaya dan tugasmu
R : Rajin berusaha
S : Solat jangan ditinggalkan
T : Tanamkan sifat bekerjasama
U : Utamakan alam sekitar
V : Variasikan pengalamanmu
W : Wajibkan amalan membaca AQ
X : X-ray diri sendiri
Y : Yakin pada diri sendiri
Z : Zalim jangan sekali
Subscribe to:
Posts (Atom)